Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, Desi Ari Pressanti, S.S., M.Hum., menjadi pembicara kunci dalam acara Dialog Interaktif Palembang Pagi Ini bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang. Dialog tersebut disiarkan secara langsung pada Jumat, 23 Mei 2025 pukul 8.00–9.00 di gelombang 92.4 FM. Selain melalui gelombang radio, dialog tersebut juga disiarkan di kanal RRI Palembang yang lain, seperti Youtube dan Instagram. Dialog yang dipandu oleh Thata tersebut bertemakan “Bahasa Indonesia Mendunia: UNESCO Resmi Mengakui Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional”.
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO sejak 20 November 2023. Keputusan ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 di UNESCO setelah bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugis. Penetapan ini merupakan pengakuan atas peran bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan bahasa perantara yang telah digunakan di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan. Menurut Desi Ari, bahasa Indonesia telah memenuhi syarat menjadi bahasa Internasional. Bahasa Indonesia sendiri telah memiliki kaidah pembentukan istilah yang tertuang dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang didalamnya telah memiliki 208.000 lebih kosakata.
Lebih lanjut, Desi mengatakan bahwa sebagai lembaga yang berwenang dalam pengawasan penggunaan bahasa Indonesia, BBPSS telah menjalankan program dan langkah strategis untuk mengimplementasi kebijakan tersebut, khususnya di Provinsi Sumatra Selatan. Beberapa program yang telah dijalankan ialah upaya penginternasionalan bahasa Indonesia melalui fasilitasi Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), pemartabatan bahasa Indonesia melalui tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), penyuluhan kemahiran berbahasa Indonesia, dll. Selain itu, implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 2 Tahun 2025 tentang pengawasan penggunaan bahasa Indonesia juga menjadi landasan utama dalam menyosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.
Pada siaran dialog tersebut, Desi Ari juga menjawab pertanyaan dari telepon interaktif dari pendengar RRI Palembang. Salah satu penanya, Aisyah dari Pangkalan Balai, menanyakan bagaimana membiasakan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari? Desi menjelaskan bahwa BBPSS melantik Duta Bahasa Sumatera Selatan. Duta Bahasa tersebut berasal dari kalangan mahasiswa. Selain Duta Bahasa, pelatihan dalam tajuk Bengkel Bahasa/Sastra dan Musikalisasi Puisi yang diperuntukan bagi siswa SMA sederajat, juga berperan sebagai jembatan penggunaan bahasa Indonesia bagi generasi muda. Dampak Program-program tersebut diharapkan dapat disebarluaskan oleh peserta dan berperan sebagai duta bahasa untuk mempromosikan bahasa Indonesia.
Sebelum dialog ditutup, Desi Ari tidak menafikan bahwa ada bahasa lain yang digunakan dalam ujaran sehari-hari. Ia mengimbau trigatra bangun bahasa ditegakkan sebagai falsafah berbahasa. “Utamakan bahasa Indonesia, tetapi tidak meninggalkan bahasa daerah dan tetap menguasai bahasa asing”, pungkasnya.